7:34 PM
0


Judul : Pulang

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Replubika

Tebal : 400 halaman


Novel karya Tere Liye selalu menarik perhatianku, judul yang tidak bisa ditebak sampai alur cerita yang tidak biasa. Novel ini mengambil latar di beberapa tempat karena tokoh utamanya yang bernama Agam alias Bujang alias Si Babi Hutan sering berpergian entah itu untuk belajar ataupun mengurusi urusan bisnisnya.

Selain Bujang tokoh yang terlibat yaitu ada Samad (Bapaknya Bujang), Minah (Mamaknya Bujang), Tauke Besar, Kopong, Tuanku Imam, Basyir, dan beberapa guru dari Bujang. Bujang adalah anak dari seorang tukang pukul senior di salah satu keluarga besar kota Provinsi, yaitu keluaga Tong.

Awal dari cerita ini adalah saat Tauke Besar mengunjungi Samad untuk berburu babi sekaligus tujuan lain yaitu membawa anaknya, Bujang. Bujang yang saat itu masih berumur 15 tahun sudah menghabisi beberapa babi hutan tanpa rasa takut sekalipun dan akhirnya Bujang dibawa Tauke Besar ke kota provinsi atas ijin Samad dan Minah.

Di markas keluarga Tong yang ada di kota provinsi Bujang tidak menjadi tukang pukul tapi menjadi seorang pelajar yang harus mengejar ketertinggalannya, tetapi Bujang tidak senang akan hal itu. Darah tukang pukul didalamnya ingin segera dikeluarkan dalam tugas - tugas dari Tauke.

Tetapi setelah beberapa tahun, Bujang akhirnya berhasil menyakinkan Tauke Besar menjadi tukang pukul yang ditakuti. Tidak hanya ditakuti oleh satu kota saja, tapi di nasional dan sejak saat itu julukan Si Babi Hutan itu muncul.

Setelah keluarga Tong melaju pesat, Bujang tidak hanya belajar tentang shadow economy di universitas di negerinya saja, tapi bisa sampai ke luar negeri bahkan bisa mengabil 2 master sekaligus. Selain itu Bujang juga melatih keahlian pukul, menembah dan juga memainkan pedangnya. 

Keluarga Tong juga sudah berkembang pesat saat diambil alih oleh Tauke Besar yang baru. Kekuasaannya tidak hanya di provinsi atau nasional saja bahkan internasional dan berhubungan baik dengan keluarga - keluarga shadow economy  di luar negeri. 

Tapi disaat Tauke sudah berumur dan sakit - sakitan munculah seorang pengkhianat atas apa yang dilakukan Tauke di masa lalu. Markas Tauke hancur lebur dan kekuasaan keluarga Tong juga telah diambil alih oleh pengkhianat ini. Bagaimanakah Bujang menyelamatkan keluarga Tong yang telah diambil alih ini? akankah dia akan selamat ? atau justru gagal dalam penyelamatannya ? Bagaimana Bujang mengalahkan rasa takutnya terhadap sang pengkhianat? Silahkan lanjut aja baca bukunya, dijamin seru.

Kelebihan dari novel milik Tere Liye ini selalu bikin berdebar - debar, apalagi saat pertarungan. Hal yang ditulis oleh Tere Liye sangat mendetail bahkan aku seperti ikut hanyut melihat pertarungan yang dituliskan. Selain itu pesan moral yang ingin disampaikan Tere Liye juga sangat mendalam, dan bahkan terjadi di kehidupan sehari - hari.

Untuk kelemahan dari novel ini tidak terlalu mencolok ya, cuma kadang - kadang pas lagi seru dan ingin lanjutannya malah dibawa ke masa lalu mengenalkan tokoh yang akan ditampilkan. Sedikit bikin penasaran - penasaran gitu.

Seperti itulah resensi kali ini, kalau dibilang worth it gak beli bukunya ? ya worth bangetlah kalau mau aku bilang sih harus dibeli. Ceritanya seru, menarik dan pesan moralnya juga mendalam banget.

0 comments: