6:14 PM
3

Yah karena kebingungan mau nulis tentang apa , jadi malam minggu kali ini aku cuma ngasih salah satu karya cerpenku ya. Cerpen biasa buatan orang biasa hehehe. Cerpen ini aku kasih judu "Cerita Tanpa Judul". Kenapa ? karena emang aku bingung mau kasih judul apa yang pas dan sesuai dengan cerpenku ini. Cerpen ini adalah cerpen yang ke2 aku post di blogku. Meskipun cerpen ini belum menang lomba seperti cerpen sebelumnya, tapi ini aku buat serius kok, sempat beberapa kali edit dan jadi minggu lalu. Langsung aja bisa dibaca nih

UPDATE : Akhirnya setelah beberapa bulan mengarang cerita muncul juga sebuah judul yang pas dan sesuai dengan alurnya. Judul cerita akan diubah yang sebelumnya "Cerita Tanpa Judul" Menjadi Puzzle "Missing?"


PUZZLE

"Missing?"

Cerita Tanpa Judul

Orang jomblo itu bukan berarti dia lagi mau sendiri, dia lagi gak mau pacaran atau sampai trauma oleh pacaran. Tapi emang belum laku dan belum ada yang mau juga lawan jenisnya. Contoh kecil aku nih, sudah lebih dari 19 tahun(umurku 19 tahun lebih 2 bulan) belum punya pasangan (re:jomblo). Yah tentu pengalaman akan percintaan masih sedikit dan minim sekali. Ibarat level 1 dalam game dragon nest dengan equip seadanya. Selama ini aku mencari referensi tentang kisah romantis percintaan cuma dalam novel atau film saja.
Namaku Darto, yang sedang berkuliah di salah satu universitas negeri di Indonesia. Bukan berarti aku jomblo tidak pernah suka sama cewek. Aku pernah waktu SMP sekedar TTM-an aja. Tentu dong cewek manis serta cantik. Bisa dianggap cewek itu cinta pertamaku, yah meskipun gak sampai pacaran sih. Her name is Nita. Dan yang gak bisa aku habis pikir, kenapa sampai saat ini aku selalu mikirin dia? Ngangenin dia? Tapi apa daya aku cuma cowok pengecut yang gak berani mengungkapkannya.
Hari ini masih libur setelah uas semester 1. Mulai banyak teman - temanku membicarakan tentang perjalanan liburan. Mulai dari update tempat - tempat di path, updare foto di instagram, sampai update banyak - banyak yang ditag deh. "bikin iri aja." gumamku pelan
Yah liburan ini aku cuma dirumah aja, aku memang bukan tipe yang suka menghabiskan uang untuk travelling mending diem aja deh dirumah. Kalau travelling gak diajak orang tua pun mungkin udah gak pernah travelling aku.
Kegiatan yang sangat mungkin aku kerjakan kalau libur pasti buka laptop dan wuuss bengong seharian di depan laptop. Gak tau mau ngapain buka laptop.
Dan hal yang aku benci dalam liburan di rumah yaitu kebosanan. Kebosanan yang membuatku mengingat dia, mengingat wajahnya, kenangannya, sampai sering stalking aku sosmed-nya. Yep dia cinta pertamaku, dialah Nita. Aku juga bingung kenapa dia selalu melayang - layang dipikiranku.
"ting..tong.." ini bukan bunyi bell tapi Dering hpku yang menandakan ada chat Line
Muncul sebuah window berwarna hijau dan ada foto menggunakan almamater yang gak aku tahu dari universitas mana. Berkata "hai To", dan kulihat siapa pengirimnya dia adalah Nita.

Aku mematung memperhatikan layar hp. Entah harus senang atau gimana aku bingung tentunya.
Ting...tong bunyi dering yang membuat lamunanku terpecah.
Lagi - lagi dari Nita yang semakin membuatku bingung kenapa dia menghubungiku kali ini.
"Kamu punya teman dari SMA 1 SukaMaju gak To?"
"hmm.. Ada kok Nit, emang kenapa ya?" langsung aku balas tanpa menyia - nyiakan kesempatan ini
"Besok bisa ketemuan?"
"Ada apa Nit? Kok sampek ngajak ketemu."
"Enggak ini ada poster, tolong ya kalau bisa tempel di mading sekolah itu, aku gak sempet nih."
"Oke di cafe yang biasa anak - anak nongkrong dulu ya, jam 1."
"Okesip aku tunggu disana To."
Setelah dia minta tolong tentu aku gak biarin untuk mengakhiri chat ini. Aku terus melanjutkan sampai malam, atau lebih tepatnya sampai dia tak membalas. Mungkin sudah tidur pikirku, dan aku juga tidur kalau begitu.
            Keesokan hari, aku sudah menunggu di cafe tempat janjian itu. Aku sengaja datang awal agar gak mengecewakannya. Sudah hampir setengah gelas milkshake yang sudah kupesan sebelumnya. Saat aku ngecek hpku dan ingin menghubunginya, "treeet" suara pintu cafe terbuka. Seorang gadis dengan cardigan biru berjalan kearahku. Yep she is Nita. She is beautiful as always.
"Hai Nit" sapaku
"Hai juga To."
"Duduk dulu sini Nit, santai - santai dulu deh."
Nita pun memesan segelas milkshake juga. Kamipun melanjutkan obrolan ringan seperti biasa. Dan juga Nita memberikan sebuah poster yang digunakan untuk promosi. Kami cukup lama berbincang - bincangnya. Kadang aku tertawa, dia tertawa atau orang yang menertawakan kita.
Hari sudah semakin sore, Nita pun ingin berpamitan pulang karena takut pulang kemalaman. Aku menawarinya untuk mengantarnya pulang tapi dia menolak dengan alasan supirnya sudah menunggu di depan café. Alhasil aku menemaninya sampai ke depan café. Dari kejauhan sudah terlihat mobil mewah dan Nita melambaikan tangan ke sopirnya yang menandakan untuk tunggu sebentar.
“Oh ya hampir lupa ini To posternya.” Dia memberikan gulungan poster itu
“Oke Nit, nanti aku kasih ke temenku.” Aku menaruh ditasku. “Btw besok ada Dodit stand up nih, mau liat bareng gak ?” Modus buat ngajakin keluar nih.
“Wah tumpangan gratis nih, boleh – boleh deh..”
“Oke deh besok jam 3 aku jemput ya.”
“Sip deh, see you tomorrow.”
Setelah itu dia mengucapkan salam dan melambaikan tangan kepadaku. Just like an angel who get away without wings.
Akupun pulang, sebelum pulang ke rumah aku survey dulu tempat acara buat besok. Yah karena aku gak terlalu ingat dengan jalan menuju tempat tersebut aku lebih baik survey sekarang, daripada besok kesasar malah ribet. Acara itu diadakan di sebuah Mall yang cukup besar, aku mencoba jalan – jalan disekitar dan mencoba untuk tidak update path (biar dikira gak survey gitu sama Nita). Aku berkeliling melihat stan – stan yang berjejer di mal tersebut. Mulai dari jual makanan, Hp, Baju sampai pakaian dalam. Aku melihat sebuah tempat yang sedikit lebar dan terdapat panggung kosong. Mungkin itu panggung untuk besok pikirku begitu.
Setelah puas untuk melihat – lihat aku pulang. Sekitar jam setengah 9 aku keluar dari mall tersebut menggunakan motor. Jalanan masih terlihat ramai dengan sepeda motor dan mobil yang menghiasi. Sesekali saat lampu merah aku terlihat melamun menatap langit, menatap bintang – bintang serta bulan yang menghiasi langit. Aku berpikir apakah  dia juga sedang menatap bintang – bintang itu hari ini ? Hmmm.. Aku terlalu berharap.
Keesokan harinya…
Seperti biasa di hari libur setan – setan kebo selalu menghantui sertan kecintaan terhadap pulau kapuk semakin kuat tak terpisahkan bagai kena lem “UHU”. Aku mencari HP dengan mata masih setengah sadar aku melihat jam dan terlihat masih jam 6 pagi, masih lama pikirku dan kemudian kulanjutkan ritual hari libur yaitu tidur. Gak sampai seminitpun sudah hilang kesadaranku dan masuk kedalam dunia mimpi.
10 menit…
20 menit..
30 menit…
Aku masih saja asik bercinta dengan pulau kapuk. Tak terasa sudah sejam lebih dari aku melihat hp dan tidur kembali. Aku segera bangun dari tempat tidur, bukannya mencuci muka malah menyalakan televisi. Ting Tong… layar chat  dihpku muncul dari Nita.
“To nanti sore jadi kan ?”
“Jadi dong Nit, jam 3 atau mungkin lebih dikit aku sampai di rumahmu.”
“Sip ditunggu t=dirumah To.”
Aku menghela napas serta senyum – senyum sendiri melihat layar hp. Kakakku melihatku sebentar tapi dia memilih diam, mungkin dia mengira aku sudah gila ya. Aku melihat jam dan masih jam 8.00, masih lama santai – santai dulu bentar ah. Aku bersantai, nonton TV, baca novel atau cuma sekedar main get rich di Hp. Yah karena bosan banget pake z begitulah keseharianku kalau lagi libur gak ada hal yang khusus, kecuali nanti sore sih hahaha.
Sekitar sejam atau 2 jam aku bersantai aku bergerak ke dapur segera melihat – lihat makan dulu, maklumlah aku orangnya sedikit pilih – pilih makanan kalau gak suka bisa puasa seharian. Aku mengambil sebuah piring yang tersaji di meja makan. Setelah itu aku bergerak jalan menuju tempat rice cooker mengambil nasi secukupnya. Sekarang saatnya memilih lauk yang sekiranya terlihat lezat untuk disantap. Aku makan dengan lahapnya dan selsai tidak lebih dari 20 menit. Biasalah orang kurus biasanya lambat makannya.
Setelah makan aku naik ke lantai 2 dan menuju ke kamarku. Mengambil beberapa pakaian dan handuk. Saat keluar kamar, tiba tiba di TV aku melihat sebuah karakter anak kecil berkacama, ya itu conan. Acara mandikupun terhambat sekitar 30 menit untuk menghabiskan episode detective conan itu. Episode conan kali ini sedikit seru,karena sudah tahap akhir dan melihat bagaimana conan menjelaskan peristiwa pembunuhan tersengka. Karena terlalu nseru sampai lupa harus mandi setelah ini.
Tayangan conan selesai, aku berlari kecil menuju kamar mandi dan tak disangka sudah ada ayah yang mendahuluiku menggunakan kamar mandi terpaksa menunggu lagi deh. Sekitar 15 menit aku menunggu dan akhirnya selesai juga ayahku, aku memasang wajah kesal sedangkan ayahku hanya tertawa kecil. Aku berlari menuju kamar mandi karena tergesa – gesa mau mandi dan bersiap – siap.. Tak sampai semua tubuhku masuk ke dalam kamar mandi tak sengaja badanku terjatuh, kepalaku menatap tembok di kamar mandi dan terjatuh di lantai – lantainya.
“GEDEBUKKK….!!!”
Suara keras tersebut mengagetkan seluruh keluargaku. Aku mendengar beberapa entah itu ayah, ibu atau kakakku yang berlari ke arahku aku tidak kuat melihatnya. Badanku lemas dan terasa nyeri sekali pada kepala yang mungkin saja sudah berdarah. Sebelum aku sempat pingsan, aku mendengar beberapa tangisan dan teriakan yang cukup kuat. Beberapa pintu pagar terdengar terbuka beberapa kali, mungkin para tetangga mendengar suara teriakan itu dan segera masuk ke rumahku. Aku sempat merasakan beberapa orang mengangkatku tapi tidak lama aku pingsan dan tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Selama aku pingsan, aku sempat bermimpi, memimpikan dia ya Nita. Dia berjalan kearahku dan mengajak mengitari taman bunga yang begitu indah dan harum. Kami bersenang – senang, bercanda tawa, saling mengobrol, pokoknya indah banget deh bersamanya. Tapi karena waktu kita tidak bisa terus bersama seperti ini, dia mengucapkan kata perpisahan dan beberapa kata yang tidak sempat kudengar, setelah itu dia menghilang seiring dengan terbenamnya matahari.
Berakhirnya mimpi itu terbangunnya aku dari tidur. Aku melihat ibuku yang terbaring menungguku. Matanya terlihat sembab, mungkin akibat menangis. Aku melihat sekeliling dengan warna serba putih dan bau khas obat – obatan, yah aku sedang ada di rumah sakit. Ibuku terbangun, aku mencoba meraih tangannya tapi entah kenapa tanganku tidak mau bergerak. Aku mencoba kaki, tangan, atau berkata sekalipun tidak ada yang bisa. Rasanya ingin ku berteriak kencang, ingin ku menangis tapi aku tidak bisa melakukan apapun. Mataku terasa hangat dan terasa ada setetes air yang keluar dari mataku. Ibuku terus menangis tiada henti dan berkata pelan “Sabar nak sabar…”
Ayahku datang bersama dengan kakakku. Ayah menjelaskan semua kejadian dan apa yang terjadi denganku saat ini. Aku benar – benar merasa depresi bahwa dokter menyatakan kepada ayahku kalau aku terkena kanker otak. Dan sewaktu – waktu fungsi sarafku mati total dalam beberapa saat, juga dokter mengatakan akan sering mengalami amnesia ringan. Aku benar – benar depresi mendengar semua itu, dan kedepresian itu semakin terasa saat aku melihat jam yang menunjukkan hampir jam 3. Aku semakin depresi dan bingung apa yang harus lakukan dengan janjinya Nita. Yang aku lakukan hanya berbaring meratapi kekecewaan Nita menungguku.
Jam 3 dan aku masih terbaring. Depresiku semakin menguat saat Hpku berbunyi. Tidak hanya sekali tapi berkali – kali hpku berbunyi. Aku memberikan tanda ke Ibuku untuk tidak mengangkat atau memberitahukan keadaanku, karena aku tidak ingin dikasihani oleh seseorang. Ibuku Cuma mengangguk mengerti dan lagi – lagi aku hanya bisa meratapi nasib berbaring di atas tempat tidur yang empuk ini. Ingin rasanya ku menjerit, ingin rasanya ku teriak yang paling kencang tapi semua itu tidak bisa kulakukan karena hal ini sudah terjadi. Ketidakmampuanku sudah terjadi dan mengecewakan salah satu orang yang kucinta yaitu Nita. Semakin sering bunyi dering Hpku, semakin besar rasa bersalahku ke dia. I’m just want to say sorry Nit.
3 Hari aku berbaring di rumah sakit tanpa mengabari semua teman – temanku. Hanya beberapa tetangga dan keluargaku saja yang tahu. Tetanggakupun sudah kusuruh Ibu untuk tidak bilang keadaanku kepada siapapun. Aku Cuma tidak mau mereka menganggapku lemah dengan penyakit ini. Dan juga Nita, aku masih belum berani menghubunginya. Entah seberapa kecewanya dia saat ini aku tidak bisa menggambarkannya, aku juga bingung menjelaskan kenapa aku tidak bisa datang saat itu. Seandainya kau tahu aku waktu itu, tapi aku tidak ingin kau tahu.
Seiring berjalannya waktu, dalam sebuah acara besar antar universitas di sebuah gedung milik Brimop. Aku bertemu dengan seorang gadis. Gadis yang cantik, manis, menawan dan feminim sekali. Aku menatapnya dia juga menatapku tapi penuh dengan keheranan. Mungkin dia mengenaliku tapi aku cuek saja, mana mungkin gadis secantik itu mengenali orang sejelek aku ini.
Aku memutuskan berjalan memutari sekitar gedung dan aku melihat gadis itu sedang sendirian duduk di taman. Gadis itu segera menghampiriku dengan cepat.
“Kamu Darto kan ?” tanyanya
“Hmm.. iya kok kamu tau ? kamu siapa ya ?” Tanyaku dengan penuh keheranan.
“Masa gak ingat, aku Nita temanmu sejak SMP.” Jawabnya
“Nita ? Maaf mbak Nita yang cantik, saya sebelumnya belum pernah ketemu dengan mbak. Kalau gitu saya pergi dulu ya mbak, masih ada urusan di dalam.” Aku meninggalkannya sendirian di Taman dan dia terlihat tidak bergerak sedikitpun seperti patung
Bukan berarti aku cuek atau gimana, tapi aku benar – benar tidak bisa mengingatnya sejak kejadian kamar mandiku. Aku sempat menulis sebuah surat saat semua sarafku kembali berjalan normal. Isi suratnya seperti ini :
To : Nita
Sudah lama aku mengenalmu, sudah beberapa kenangan kita buat entah itu indah ataupun buruk dan sudah lama pula aku mencintaimu. Tapi bagiku semua kenangan itu manis, kenangan yang tidak pantas kulupakan. Sebenarnya aku ingin meminta maaf. Maaf atas segala perkataan kotorku di masa lalu dan maaf untuk janji lihat shownya Dodit tidak bisa kutepati. Bukannya aku tidak ingin tapi aku tidak bisa karena aku mengalami sebuah kecelakaan. Kecelakaan yang mengakibatkan kanker otak dan membuat amnesia ringan. Setiap harinya beberapa memoriku, kenanganku atau apalah itu semuanya hilang sedikit demi sedikit. Aku tahu suatu hari akan terjadi aku melupakanmu. Setiap hari, setiap jam, setiap detik ingatanku tentangmu akan hilang. Semakin lama aku hidup semakin hilang cintaku padamu. Aku Cuma ingin mengatakan All of me loves all of you.
Aku tidak tahu surat ini masih ada atau tidak bahkan aku sudah lupa kalau aku pernah menulis surat untuk Nita. Tapi sebelum aku melupakannya aku berpesan kepada ibuku, agar suatu saat diberikan kepada Nita dalam waktu yang pas. Ibu pasti lebih paham kapan waktu yang pas untuk memberikan surat itu untuk Nita. Andai kutahu jika semakin lamaku hidup semakin ku melupakanmu, lebih baik aku memilih hidupku berakhir saat itu juga.


3 comments:

Bias Al Arsyi said...

Lanjutin lagi nang 😅 nggantung endingnya 😓 hihi

Anonymous said...

TTM itu apa ya ? Tempel-Tempel Man*k ?

Danang Rs said...

@OrdinaryGirl hehe kapan2 dilanjutin klo ketemu ceritanya

@anonim cari di google aja gan :)